-

Pemberian Dua Starlink Generasi 3 Mendukung Penilaian Akhir Semester Online di SMA Negeri Keberbakat

Manokwari, 15 November 2024 – SMA Negeri Keberbakatan Olahraga Provinsi Papua Barat menerima dukungan berupa dua perangkat Starlink Generasi 3 dari Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan, Bapak Abdul Fatah, S.Pd., MM, guna mendukung kelancaran pelaksanaan Penilaian Akhir Semester (PAS) secara online.

Dalam sambutannya, Abdul Fatah menyampaikan bahwa pemberian perangkat internet satelit ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah yang memiliki keterbatasan akses jaringan internet. "Kami ingin memastikan bahwa seluruh siswa, termasuk yang berada di wilayah dengan akses internet terbatas, dapat mengikuti Penilaian Akhir Semester tanpa hambatan. Starlink Generasi 3 dipilih karena memiliki kapasitas yang mumpuni untuk menjangkau area terpencil," ungkapnya.

Langkah ini disambut dengan antusias oleh Kepala Sekolah SMA Negeri Keberbakatan Olahraga Papua Barat. Ia mengungkapkan rasa terima kasih atas perhatian dan dukungan yang diberikan. "Kami sangat mengapresiasi bantuan ini. Kehadiran Starlink akan sangat membantu siswa-siswi kami untuk mengakses ujian dengan lancar tanpa kendala teknis. Guru-guru juga merasa terbantu karena dapat memastikan semua proses berjalan sesuai rencana," ujarnya.

Salah satu siswa, Maria, mengaku senang dengan bantuan tersebut. "Selama ini kami sering kesulitan dengan jaringan internet. Tapi dengan adanya Starlink, kami yakin ujian akan berjalan lebih lancar," katanya.

Guru-guru pun turut memberikan apresiasi, menilai bahwa inovasi ini merupakan langkah maju dalam pemanfaatan teknologi untuk pendidikan. "Bantuan ini memberikan peluang besar bagi kami untuk melaksanakan pembelajaran berbasis digital, tidak hanya untuk ujian tetapi juga kegiatan belajar mengajar ke depannya," ujar salah satu guru.

Diharapkan, langkah ini menjadi awal dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Papua Barat, khususnya di wilayah yang memiliki keterbatasan infrastruktur teknologi.